Sabtu, 23 Januari 2016

Riwayat HRM. Djimat Hendro Suwarno

 
Sejarah Riwayat Hidup bapak Pengasuh Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda.
R.Soewarno lahir di ponorogo pada hari sabtu legi thn 1924. beliau adalah putra dari R. poernomo yg menikah dengan R. Ayu katmiyati kedua2nya adalah keturunan dari prabu Brawijaya Majapahit.
Dari perkawinan R.poernomo dengan R.Ayu katmiyati di karuniai 3 putraYaitu:
1.R.Soewarno
2.R.rr.Soekapti
3.R.rr.Soelastri

R.Soewarno menikah dengan Sri Aminah putri dari Kediri dan di karuniai 7 orang Putra Yaitu:
1.R.Arief Santoso
2.R.Budi Aji Santoso
3.R.Agus Wiyono Santoso
4.RSugeng Santoso
5.R.Amien fitri Santoso
6.R.Endang Nur Setia Hati ningrum
7.R.Kusumastuti Setia Hti Ningrum

Nama : RDH SOEWARNO
TTL : Ponorogo, 16 Nopember 1924
Hari : Sabtu Legi
Th.1937 tamat H.I.S
Th.1941 tamat Kweekschool
Th.1944 tamat S.M.T
Th.1965 tamat fak.hukum dan pengetahuan masyarakat

Berguru Silat kepada :
1. 1938 Pendekar Rantai Bergelung
2. 1938 Pendekar Pencak Anak Sumatera Sekilat
3. 1939 Pendekar Cimande
4. 1939 Pendekar Kuntho
5. 1940 Pendekar Pecut Jakarta
6. 1940 Pendekar Shianghai
7. 1941 Pendekar Bugis Asli
8. 1942 Pendekar Pondok Pesantren
9. 1942 Pendekar Singapura
10. 1959 Persaudaraan Setia Hati
1945-1949 bergabung dengan pasukan gerilya atau yg lebih di kenal dengan Pasukan PGSS 1949 beliau  di tangkap belanda dan menjadi tawanan perang belanda ketika perjanjian ROEM_ROYEN di tanda tangani barulah beliau di bebaskan sebagai konsekwensi dr perjanjian itu.
Dari penjelasan di atas dapat lah di ketahui bahwa beliau adalah pejuang perintis kemerdekan dan mempunyai andil dalam mencapai kemerdekaan walau dapat di katakan kecil
Tujuan / sasaran “S-H” yang ditempuh adalah “Mengolah raga dan mengolah batin untuk mencapai keluhuran budi guna mendapatkan kesempurnaan hidup, kebahagiaan dan kesejahteraan lahir – batin di dunia dan di akhirat” dengan mengajarkan Pencak Silat sebagai olah raga atas dasar jiwa yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat pula, meninggalkan semua yang menjadi larangan-larangan Tuhan dan melaksanakan semua perintah-perintahNya. (Mens sana in corpore sano en Amar ma’ruf nahi munkar).
Gemblengan jasmani berupa pencak Silat dan rokhani berupa Iman dan Taqwa kepada Tuhan dengan melaksanan “Amar ma’ruf nahi munkar” secara konsekwen. Bahwa dengan berlatih Pencak Silat secara teratur manusia akan memiliki tubuh yang sehat lagi kuat dan jiwa yang sehat pula (mens sana in corpore sano) Bahwa dengan Iman dan Taqwa kepada Tuhan serta melaksanan Amar ma’ruf nahi munkar secara konsekwen manusia akan bahagia lahir dan batin di dunia dan di akhirat.
“S-H” ada lepas dari pengaruh aliran dan golongan.
Enam perkara pokok perikehidupan yang harus diamalkan:
Persatuan
Persamaan
Persaudaraan
Kemerdekaan
Tolong-menolong
Musyawarah
Persaudaraan “ SETIA-HATI “ disingkat S-H didirikan pada tahun 1903 oleh almarhum Bapak Ki NGABEHI SOERODWIRJO dengan nama kecilnya MASDAN. Wafat pada tanggal 10 November 1944, dimakamkan di makam desa Winongo, Kota madya Madiun. Ibu SOERODWIRJO ( Ibu Sarijati ) wafat pada tanggal 6 April 1969 dimakamkan di desa Winongo juga.
Tujuan / sasaran“ S-H “ yang ditempuh adalah : Bela Negara, mengolah raga dan batin untuk mencapai keluhuran budi guna mendapatkan kesempurnaan hidup,kebahagiaan dan kesejahteraan lahir dan bathin di dunia dan di akhirat,dengan jalan mengajarkan SILAT ( PENCAK SILAT ) sebagai olah raga atas dasar jiwa yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat pula,yaitu dengan meninggalkan semua yang menjadi larangan-larangan tuhan,dan melaksanakan semua perintah-perintahnya ( MENS SANA IN CORPORE SANO-AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR ).
Jelaslah bahwa ajaran ini adalah ajaran mulia,edi peni dan adi luhung.Oleh karena itu tidak mengherankan bagi kita bahwa segala bangsa dan semua agama dapat menerimanya, khususnya bangsa Indonesia.
Sejak tahun 1964, “ S-H “ mengalami kemunduran, tidak begitu aktif, hal ini disebabkan tidak lain karena keadaan juga, sebagian besar Saudara – saudara “ S-H “ sudah banyak yang lanjut usia ( tua ), ditambah dengan makin berkurangnya penerimaan Saudara baru. Banyak saudara “ S-H “ yang sudah sepuh satu per satu meninggal dunia, sedangkan yang masuk menjadi saudara “ S-H “, dapat dikatakan hampir tidak ada. Kalau keadaan yang demikian dibiarkan terus – menerus maka “ S-H “ lambat laun akan mengalami kepunahan.
Untuk menghindari hal tersebut serta untuk melestarikan ajaran yang edi – peni dan adi – luhung, maka pada tanggal 15 Oktober 1965, Kami ( Soewarno ) merasa terpanggil untuk bergerak ( mengaktifieer ) kegiatan – kegiatan “S-H “. Dengan serentak gerakan ini mendapat perhatian yang besar dari para pemuda dan dukungan yang kuat dari masyarakat, yang akhirnya berdaya guna untuk membantu HANKAM, serta ikut Memayu Hayuning Bawono ( memelihara dan membangun keselamatn Negara / Dunia ), membantu Negara / Pemerintah dalam bidang ketertiban dan keamanan.
Dengan meningkatkan latihan jasmani ( pencak-silat ) dan latiahn rokhani (iman dan taqwa kepada Tuhan), maka dapat diharapkan para pemuda kita sebagai generasi penerus akan menjadi kader bangsa yang militant yang sangat berguna bagi kepentingan Negara dan bangsa.
Latihan berarti juga membiasakan, kebiasaan inilah dapat disebut sebagai takdir yang kedua ( het gewoonte is de tweed natuur ). Kalau kita membiasakan baik, Tuhan akan menakdirkan kita baik. Memang segala permulaan itu adalah sukar ( alle begin is moeilijk ) terutama jalan yang menuju kepada kebaikan – kebaikan Syurga tentu banyak sekali rintangan – rintanganya, sebaliknya jalan yang menuju kepada kejahatan, kaemaksiatan, Neraka selalu terhias dengan bunga – bungaan yang serba indah dan harum ( de weg naar de hell is met bloemen geplafeit ). Oleh karena itu harus ditanamkan juga kepada para pemuda kita yaitu cinta kasih dan kasih saying. Sesama manusia harus dicintai sebagaimana mencintai pada diri sendiri ( heb uw naasten lief gelijik u zelven ) atau falsafah agama Hindu yang mengajarkan kesosialan yang tanpa batas yang berbunyi : TAT TWAM ASI ( ia adalah kamu ). Kalau di cubit merasa sakit jangan mencubit orang lain atau dalam bahasa jawanya adalah : KEMBANG TEPUS KAKI (yen dijiwit kroso loro ojo njiwit liyan ).
Bagi Tuhan semua manusia itu sama, yang berlainan hanya taqwanya kepada Tuhan dan yang lebih taqwa itulah yang akan banyak mendapat keridhaan Tuhan.
Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa wajib direalisasikan dengan amalyah, ibadah dan karya nyata dalam pembangunan. Membangun manusia Indonesia seutuhnya berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945. Maka wajib bagi setiap manusia Pancasilais yang membangun Indonesia ini meresapi, menghayati dan mengamalkan ketaqwaan dalam arti yang sebenarnya. Dalam perkembangan dunia ini. Tuhan senantiasa menjadikan waktu – waktu pada saat – saat yang bersejarah sejak zaman purba sampai akhir zaman. Sejarah itu merupakan guru dan suri tauladan bagi orang yang suka mengambil pelajaran dari padanya.
Kita ini khususnya para generasi muda sebagai generasi penerus harus pandai mangambil hikmah dari peristiwa bersejarah untuk dijadikan suri tauladan dalam berbuat dan bertindak.
Kepada para Tunas Muda “ S-H “, diajarkan pelajaran Pencak Silat yang berasal dari para pendekar terkenal ( sembilan orang pendekar ) dan yang terakhir dari Bapak Ki Ngabehi Soerodwirjo, Saudara Tertua dalam Persaudaraan “ SETIA – HATI “ Winongo (sebagaimana yang telah terurai pada Lampiran – Lampiran diatas).
Dengan metode yang demikian ini, maka seluruh pelajaran dengan mudah diserap oleh para Tunas – Tunas Muda Kita yang dapat berhasil dengan sukses.
Kita selalu berpedoman :
A. A sense of purpose and direction ( rasa tujuan dan tanggung jawab seorang Pemimpin yang mempunyai cita – cita )
B. Integriteit ( rasa setia Saudara )
Salah satu ikatan yang penting yang menghubungkan seorang Pemimpin dengan pengikut – pengikutnya ialah “ Rasa Percaya “.
Para pengikut seorang Pemimpin ingin mendapat keyakinan bahwa kepentingan mereka selalu dipikirkan dan diperjuangkan. Para pengikut ingin diyakinkan bahwa kata –kata yang diucapkan oleh Pemimpinnya dapat dipercaya dan bahwa mereka tidak usah takut akan ditinggal atau dikhianati dalam waktu menghadapi kesulitan – kesulitan. Dengan demikian antara yang dipikirkan dan apa yang dilakukan oleh Pemimpin haruslah ada Harmoni dan Kesatuan.
“ The greate man does not think before hand of his words that they may be greate. Not of his actions that they may be resolute, he simply speaks and does what is right “
Kita selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa segala sesuatu yang digariskan oleh Pemerintah selalu dapat kita kerjakan / laksanakan dengan sukses.

Riwayat Singkat Ki Ngabei Ageng Soerodiwirdjo (Eyang Suro)


Ki Ngabei Ageng Soerodiwirdjo nama kecilnya adalah Muhamad Masdan, yang lahir pada tahun 1876 di Surabaya putra sulung Ki Ngabei Soeromihardjo (mantri cacar di ngimbang kab: jombang Ki ngabei Soeromihardjo adalah saudara sepupu RAA Soeronegoro (bupati Kediri pada saat itu). Ki Ageng soerodiwirdjo mempunyai garis keterunan batoro katong di Ponorogo, beliau kawin dengan ibu sarijati umur 29 tahun di surabaya dari perkawinan itu dianugrahi 3 anak laki-2 dan 2 anak perempuan namun semuanya meninggal dunia sewaktu masih kecil.
Pada usia 14 tahun (th 1890) beliau lulus SR sekarang SD kemudian diambil putra oleh pamanya (wedono di wonokromo) dan tahun 1891 yaitu tepat berusia 15 tahun ikut seorang kontrolir belanda di pekerjakan sebagai juru tulis tetapi harus magang dahulu (sekarang capeg). Pada usia yang relatif masih muda Ki Ageng Soerodiwirdjo mengaji di pondok pesantren tibu ireng jombang, dan disini lah beliau belajar pencak silat pada tahun 1892 pindah ke bandung tepatnya di parahyangan di daerah ini beliau berksempatan menambah kepandaian ilmu pencak silat. Ki Ageng Soerodiwirdjo adalah seorang yang berbakat, berkemauan keras dan dapat berfikir cepat serta dapat menghimpun bermacam-macam gerak langkah permainan. Pencak silat yang di ikuti antar lain:
* Cimande
* Cikalong
* Cibaduyut
* Ciampea
* Sumedangan
Tahun 1893 beliau pindah ke jakarta, di kota betawi ini hanya satu tahun tetapi dapat mempergunakan waktunya untuk menambah pengetahuan dalam belajar pencak silat yaitu:
* Betawian
* Kwitangan
* Monyetan
* Toya
Pada tahun 1894 Ki Ageng Soerodiwirdjo pindah ke bengkulu karena pada saat itu orang yang di ikutinya (orang belanda) pindah kesana.di bengkulu permainanya sama dengan di jawa barat, enam bulan kemudian pindah ke padang. Di kedua daerah ini Ki Ageng Soerodiwirdjo juga memperdalam dan menambah pengetahuannya tentang dunia pencak silat. Permainan yang diperolehnya antara lain : minangkabau
* Permainan padang Pariaman
* Permainan padang Sidempoan
* Permainan padang Panjang
* Permainan padang Pesur / padang baru
* Permainan padang sikante
* Permainan padang alai
* Permainan padang partaikan
Permainan yang di dapat dari bukit tinggi yakni :
* Permainan Orang lawah
* Permainan lintang
* Permainan solok
* Permainan singkarak
* Permainan sipei
* Permainan paya punggung
* Permainan katak gadang
* Permainan air bangis
* Permainan tariakan
Dari daerah tersebut salah satu gurunya adalah Datuk Rajo Batuah. Beliau disamping mengajarkan ilmu kerohanian. Dimana ilmu kerohanian ini diberikan kepada murid-murid beliau di tingkat II.
Pada tahun 1898 beliau melanjutkan perantuanya ke banda aceh, di tempat ini Ki Ageng Soerodiwirdjo berguru kepada beberapa guru pencak silat, diantarnya :
* Tengku Achamd mulia Ibrahim
* Gusti kenongo mangga tengah
* Cik bedoyo
Dari sini diperoleh pelajaran – pelajaran, yakni:
* Permainan aceh pantai
* Permainan kucingan
* Permainan bengai lancam
* Permainan simpangan
* Permainan turutung
Pada tahun 1902 Ki Ageng Soerodiwirdjo kembali ke Surabaya dan bekerja sebagai anggota polisi dengan pangkat mayor polisi. Tahun 1903 di daerah tambak Gringsing untuk pertama kali Ki Ageng Soerodiwirdjo mendirikan perkumpulan mula-mula di beri nama ‘SEDULUR TUNGGAL KECER” dan permainan pencak silatnya bernama “ JOYO GENDELO” .
Pada tahun 1917 nama tersebut berubah, dan berdirilah pencak silat PERSAUDARAAN SETIA HATI, (SH) yang berpusat di madiun tujuan perkumpulan tersebut diantaranya, agar para anggota (warga) nya mempunyai rasa Persaudaraan dan kepribadian Nasional yang kuat karena pada saat itu Indonesia sedang di jajah oleh bangsa belanda. Ki Ageng Soerodiwirdjo wafat pada hari jum`at legi tanggal 10 nopember 1944 dan di makamkan di makam Winongo madiun dalam usia enam puluh delapan tahun (68).

Arti Lambang PERSAUDARAAN ”SETIA HATI” WINONGO Tunas Muda


1.PERSAUDARAAN “SETIA HATI”

#Persaudaraan Yg Kekal
#Persaudaraan Yg Tdk Saling Mengingkari/ Menghianati
#Persaudaraan Yg Saling Samat Sinamatan
#Persaudaraan Yg Dalam Hubungan Batin Saling Pengertian Yg Dalam

2.YANG BERPUSAT DI DESA WINONGO Kota Madiun Jawa Timur Tempat Tinggal,rumah Kediaman Sang Pengasuh Yaitu Ki NGABEHI SOERODIWIRJO
#Tempat Pengasuh Menggembleng Para Siswanya Serta Mengembangkan ilmunya
#Tempat Pengasuh Mengakhiri Hayatnya Dan Di Makamkan di
WINONGO MADIUN
3.TULISAN WARNA PUTIH
Putih Mempunyai Arti Watak: Suci,
Tidak Bernoda, Benar/Kebenaran
Bahwa Ajaran PERSAUDARAAN “SETIA HATI” Mengarah Pada Kebenaran Dan KeSUCIan untuk Mencapai Kebahagiaan Dunia Dan akhirat Atas Ridho TUHAN YANG MAHA ESA Atas Segala PetunjukNYA.

4.WARNA HITAM Sebagai Dasar Lambang
Hitam Mempunyai Watak Kuat,Teguh,
Mantap, Tabah

5.PERSENJATAAN /SENJATA
Perlengkapan Seorang Ksatria/ Prajurit. sebagai perisai, Pengayom, Piandel, Pelindung Dalam Arti Kesiap-Siagaan Bagi Seorang Ksatria/ Prajurit.

6.WARNA BIRU
Biru Mempunyai Watak Kamot, Berjiwa Besar Lapang Dada
Bagaikan Wataknya Jolodhini/ Laut
Bagai Wataknya Angkasa/ Langit Biru Yang Luas

7.WARNA BIRU BULAT BERGERIGI 36
Bulat 360 Derajat Mempunyai Arti Watak Tekad Yang gilig/ Bulat Tekad Yang Utuh
Tekad Yang Tidak Mudah Goyah

8.BERGERIGI 36 Menyatakan
Jumlah JURUS KERAMAT
JURUS ANDALAN
Jurus Kesatuan Dan Persatuan Yang Berasal Dan Dihimpun Dari Seluruh Pelosok Tanah Air INDONESIA

9.WARNA MERAH BULAT,BERSINAR,
BERGERIGI 43 (MATAHARI)
Bulat 360 Derajat Mempunyai Arti Watak: Tekad Yang Gilig/ Bulat, Utuh,
Tidak Mudah Goyah

10.MATAHARI BERSINAR KE SEGALA PENJURU Mempunyai Arti Watak:
Pemberi Daya Hidup Dan Kehidupan Umat
Segala Sumber Kehidupan
Pemberi Pepadhang Seluruh Bawono/ Jage Raya
MEMAYU HAYUNING BAWONO

11.WARNA MERAH Mempunyai Arti watak Berani Dalam Arti Kebenaran semangat dinamis

12.JUMPLAH 43 DALAM BENTUK GERIGI
Menyatakan Jumlah Jurus Dasar

13.SINAR KUNING KESEGALA PENJURU
SINAR/NUR CAHAYA MENGARAH KESEGALA PENJURU 360 DERAJAT Mempunyai Arti Watak Membuat Pepadhang Segala Penjuru Serta Kedamaian Dimana Kita Berada

14.WARNA KUNING Mempunyai Arti Watak Jiwa Yang Luhur
Jiwa Yang Adiluhung
Jiwa Yang Sangat Terpuji

15.JUMPLAH SINAR 36 Menyatakan Jumlah JURUS KERAMAT Yg Sangat ADI LUHUNG Dari Pe ninggalan Nenek Moyang Kita BANGSA INDONESIA



16.ANNO 1903
Bhw PERSAUDARAAN “SETIA HATI” lahir Atas Petunjuk TUHAN Yg MAHA ESA Pd Tahun 1903
Lahir Dan Berkembang Srta Ngremboko Memancar Dr bumi INDONESIA Ke Seluruh Pelosok Dunia Hingga Kini Dan Smpai Akhir Zaman, Serta Di anut Segala Bangsa Yg Tidak membedakan Kulit, Agama, pangkat Golongan
17.Mens Sana in Corpore Sano
Di Dalam Jiwa Yg Sehat Terdapat Badan Yg Sehat
DENGAN MENGOLAH RAGA SERTA BATIN UNTUK MENCAPAI KELUHURAN BUDI GUNA MENDAPATKAN KESEMPURNAAN HIDUP DEMI KEBAHAGIAAN Srta KESEJAHTERAANDUNIA AKHIRAT

18.TELUNG KETHENG DALAM KESATUAN SEGITIGA
Telung Ketheng Merupakan Pegangan Pokok Jenis Uang Logam Paling Kecil Dan Tidak Dapat Di Pecahkan Lagi
19.AMAR MARUF NAHI MUNKAR
Melaksanakan PerintahNYA Serta Meninggalkan LaranganNYA

20.BURUNG TERBANG MELAYANG DI LANGIT
Melambankan TUMURUNNYA WAHYU ILLAHI KEPADA PENGASUH Untuk Mengembangkan Serta Mengajarkan ilmu PERSAUDARAAN “SETIA HATI” Sesuai Dgn Tujuan Pokok Yg Sungguh ADI LUHUNG

SH WINONGO

Sejarah
“Setia-Hati” berdiri tahun 1903 oleh Khi Ngabehi Suro Diwiryo. “Setia Hati bukan tempat wadah perjuangan bangsa untuk pencapaian kmerdekaan,tetapi perkumpulan pencak silat dan tidak membedakan SARA” , sedangkan menurut Hardjo Oetomo “Setia Hati adalah sarana menggalang persatuan dan alat perjuangan pencapaian merdeka”.
Karena perbedaan tersebut Hardjo Utomo mundur dari Setia Hati dan ijin kepada Eyang Suro untuk mendirikan Setia Hati Muda, tetapi oleh Eyang Suro tidak diberi jawaban alias tidak direstui. Karena Eyang Suro mengetahui bahwa di Pilangbango diadakan latihan pencak silat, maka Setia Hati MUDA dicap oleh Eyang Suro sebagai Setia Hati MERAH atau Setia Hati KOMUNIS. Setia Hati Muda bersiasat mengubah nama menjadi Setia Hati Pencak Sport Club pada tahun 1922. Masalah terjadi dengan Belanda karena kata “PENCAK” tersebut, akhirnya berganti lagi menjadi Setia Hati SPORT CLUB. Tahun 1942 atas inisiatip S. Soerengpati (tokoh Indonesia Muda), Setia Hati SPORT CLUB berganti menjadi Setia Hati TERATE.
Fakta
Dari sini dapat dilihat bahwa antar SETIA HATI yang didirikan oleh Eyang Suro dengan Setia Hati TERATE adalah berbeda. Mungkin dapat dikatakan bermusuhan atau penghianatan oleh murid ke Guru. Jikalau ada yang mengatakan bahwa saudara-saudara Setia Hati TERATE adalah cucu atau saudara Eyang Suro, itu tidaklah benar. Saudara tua sebenarnya adalah Setia Hati PANTI dan Setia Hati TUNAS MUDA WINONGO. Hal itu terbukti bahwa Eyang Suro wafat tahun 1944, sepeninggal beliau masih memiliki basis SETIA HATI di desa Winongo dengan murid-murid beliau. Sedangkan tahun 1942 Setia Hati  jadi-jadian Hardjo Utomo sudah ada di Pilangbango. Jadi dalam kurun waktu tersebut telah berdiri 2 perguruan Setia Hati asli Eyang Suro dan Setia Hati pemberontak Harjo Utomo
Hubungan SH Panti dengan SH Tunas Muda Winongo
SH PANTI (SH Surodiwiryan) adalah rumah Eyang Suro yang dahulu digunakan untuk menggembleng ilmu-ilmu SH. Berpusat di daerah Panti, selatan rel kereta Winongo. Sesepuh SH PANTI bapak KOESNI dan Pengasuh SH TUNAS MUDA bapak RDH SOEWARNO mengabdi pada Eyang Suro dari tahun 1939 dan hingga eyang meninggal, mereka belum dikecer. Akhirnya dikecer oleh murid Eyang Suro bernama Hadi Soebroto. Perlu diketahui oleh murid-murid atau kadang SH Terate, bahwa Bapak RDH Suwarno bukanlah PENDIRI SH Tunas Muda Winongo, melainkan PENGASUH.
Mengapa bernama SH Tunas Muda dan aktif tahun 1965??
SETIA HATI Asli (bukan PSHT) sejak tahun 1964 mengalami kemunduran dan tidak begitu aktif. Dikarenakan berkurangnya penerimaan murid baru, sebagian saudara SH sudah sepuh bahkan meninggal. Dikhwatirkan SH Asli akan mengalami kepunahan, untuk menghindari hal tersebut, 15 Oktober Tahun Bpk RDH Soewarno mengaktifkan kembali kegiatan SETIA HATI. Ini tentunya juga mendapat pengkuan dan persetujuan dari pihak SH PANTI, dapat diketahui bahwa SH PANTI mengijinkan pemakaian simbolnya pada SH Winongo ini.
Karena aktif dalam bentuk organisasi dan mendapat ijin notaris, dalam SH WINONGO disisipkan kata TUNAS MUDA, yang artinya SH yang akan bersinar kembali. SH PANTI hingga sekarang masih ada dan seluruh organisasi penerimaan anggota, acara Suran Agung dan halal bihalal ditangguhkan kepada SETIA HATI TUNAS MUDA WINONGO MADIUN.
Mengapa dalam penerimaan SH Tunas Muda harus dilakukan pengesahan terlebih dahulu??
Dengan disahkan, seseorang akan resmi menjadi Warga. Ilmu-ilmu SH boleh diketahui hanya oleh warga dan dilarang mengajarkan kepada yang bukan warga. Untuk pelajaran tingkat lanjut baik itu akan diikuti atau tidak oleh seorang warga, itu merupakan kesadaran dari warga tersebut. Karena SH tidak ada paksaan.
Apa sebab anggota SH Winongo tidak begitu besar dan sepopuler SH Terate??
Hal ini karena siapapun yang akan menjadi warga SH TUNAS MUDA WINONGO, maka diwajibkan untuk langung datang ke pusat di Madiun dan dikecer langsung, SH TUNAS MUDA tidak membuka cabang dimanapun.